Minggu, 20 Juli 2014

AP II Butuh Rp 6 Triliun untuk "Percantik" Bandara
PT Angkasa Pura II (persero) membutuhkan dana Rp 6 triliun untuk pengembangan terminal, kawasan komersial, landasan, dan aksesibilitas beberapa bandara tahun 2014.

Saat ini AP II sudah memiliki tiga opsi untuk mendapatkan dana tersebut opsinya terdiri dari pinjaman bank, pengeluaran surat utang obligasi dan pelepasan saham melalui Initial Public Offering (IPO).

Menurut Direktur Keuangan AP II, Laurensius Manurung, perusahaan pelat merah tersebut sudah mengundang beberapa bank untuk memberikan pinjaman terkait pendanaan pengembangan bandara tersebut. Bahkan, AP II sudah menerima pinjaman dari Bank Internasional Indonesia (BII) sebesar Rp 1,5 triliun.

“Tahun 2014 kami cari Rp 6 triliun, kami undang beberapa bank seperti BRI,BNI, BCA dan BII, Akhirnya kita yang akan kita pilih adalah BII dengan nilai Rp 1,5 triliun” ujar Direktur Keuangan AP II, Laurensius Manurung di Jakarta, Jumat Malam (18/7/2014). 

Dana ekternal tersebut kata Manurung sudah cukup untuk menambah pembiayaan yang dicari AP II ditahun 2014 ini. Pasalnya, sisa kebutuhan dana tahun 2014 bisa didapatkan dari dana internal perusahaan BUMN tersebut. 

Menurut Manurung, sebenarnya AP II membutuhkan dana kurang lebih Rp 30 triliun untuk pengembangan 13 bandara-bandara yang dikelolanya. Nantinya, dana sebesar itu akan digunakan untuk pengembangan terminal, kawasan komersial, landasan, dan aksesibilitas bandara yang kelola AP II dalam beberapa tahun kedepan. 

“Kami butuh investasi kira-kira Rp 30 triliun. Dana tersebut bisa didapatkan dari internal maupun eksternal,” katanya. 

AP II sendiri mengelola 13 bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping), dan Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang). Lalu, Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkal Pinang), dan Silangit (Tapanuli Utara).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar