Minggu, 29 Juni 2014

Deretan menteri bidang perekonomian kembali menyambangi pasar di DKI Jakarta buat memantau perkembangan harga pangan sebelum bulan Ramadan. Hari ini, Jumat (27/6), kunjungan dialamatkan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjungmenjelaskan, aksinya blusukan di pasar induk bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Pertanian Suswonobuat memastikan tidak ada kenaikan harga berlebihan.

"Saya ke sini memastikan harga tidak naik. Kita usahakan harganya stabil," kata pria akrab disapa CT itu kepada seorang pengunjung pasar saat mengeluhkan kenaikan harga daging sapi.

Pasar Induk Kramat Jati adalah pusat distribusi pangan dari sayur mayur hingga daging untuk kebutuhan Jabodetabek. Dari pantauan menteri-menteri itu, kenaikan harga terjadi untuk komoditas unggas dan daging. 

Harga telur ayam mencapai Rp 20.000 kilogram, naik Rp 2.000 dibanding harga jual pekan lalu. Untuk daging ayam, terjadi kenaikan Rp 5.000, sehingga seekor unggas itu dijual Rp 40.000.

Kenaikan juga dirasakan konsumen daging sapi, di mana kini mengeluarkan kocek Rp 3.000 lebih mahal setelah harga jual menjadi Rp 98.000 per kilogram.

Harga stabil dialami sayur mayur. Tomat, cabe, dan bawang putih tidak banyak berubah dibanding pekan lalu.

CT menilai aksinya bersama pejabat tinggi dan bos BUMN bidang perdagangan ini penting buat memastikan tidak ada rantai pasok berlebihan. Aksinya sejalan dengan janji menggelar operasi pasar sebelum harga naik ketika permintaan memuncak ketika Ramadhan dan Idul Fitri. "Tujuan kita (sidak) menghindari kenaikan harga," tandasnya.

Dalam lawatan ini, turut serta Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Sutarto Alimoesso, Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, serta Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar