Dahlan kesal proses pembentukan holding BUMN mandek
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan
Iskan, mendorong
BUMN Indonesia dapat membentuk holding. Menurutnya, pembentukan holding, justru
menguntungkan BUMN itu sendiri.
Dahlan mencontohkan pembentukan holding pupuk Indonesia pada 2011 silam. Saat ini aset pupuk Indonesia sudah mampu meningkat 100 persen dari Rp 30 triliun menjadi Rp 60 triliun.
Maka dari itu, Dahlan mendorong dapat dibentuk holding di bidang lain seperti perkebunan, farmasi maupun perbankan. Melalui holding, lanjutnya, bisa didapat dana investasi baru dengan cepat, memungkinkan dilakukan efisiensi dalam bahan baku dan pengelolaan.
"Sehingga pembuatan holding pupuk jadi contoh baik. Bagi yang masih ragu-ragu holdingisasi BUMN harus lihat apa yang terjadi di Pupuk Indonesia dan Semen Indonesia," ujar Dahlan usai rapat pimpinan di kantor PT Pupuk Kaltim, Jakarta, Kamis (8/5).
Saat ini, Pupuk Indonesia menjadi nomor delapan perusahaan pupuk terbesar di dunia. Dahlan yakin dalam beberapa tahun ke depan dapat menjadi lima besar di dunia.
"Buat pihak yang ragu-ragu, berpikir demi kejayaan negara dan daya saing Indonesia harus menyetujui pembentukan holding di Indonesia," jelasnya.
Ketika ditanya bagaimana kelanjutan holding perkebunan, Dahlan enggan menjawab. "Iyalah anda sudah hapal," katanya.
Seperti diketahui, proses persetujuan holding perkebunan yang diusulkan dua tahun lalu masih mandek di Sekretaris Kabinet (Seskab). Pun pada holding farmasi dan perbankan.
Dahlan mencontohkan pembentukan holding pupuk Indonesia pada 2011 silam. Saat ini aset pupuk Indonesia sudah mampu meningkat 100 persen dari Rp 30 triliun menjadi Rp 60 triliun.
Maka dari itu, Dahlan mendorong dapat dibentuk holding di bidang lain seperti perkebunan, farmasi maupun perbankan. Melalui holding, lanjutnya, bisa didapat dana investasi baru dengan cepat, memungkinkan dilakukan efisiensi dalam bahan baku dan pengelolaan.
"Sehingga pembuatan holding pupuk jadi contoh baik. Bagi yang masih ragu-ragu holdingisasi BUMN harus lihat apa yang terjadi di Pupuk Indonesia dan Semen Indonesia," ujar Dahlan usai rapat pimpinan di kantor PT Pupuk Kaltim, Jakarta, Kamis (8/5).
Saat ini, Pupuk Indonesia menjadi nomor delapan perusahaan pupuk terbesar di dunia. Dahlan yakin dalam beberapa tahun ke depan dapat menjadi lima besar di dunia.
"Buat pihak yang ragu-ragu, berpikir demi kejayaan negara dan daya saing Indonesia harus menyetujui pembentukan holding di Indonesia," jelasnya.
Ketika ditanya bagaimana kelanjutan holding perkebunan, Dahlan enggan menjawab. "Iyalah anda sudah hapal," katanya.
Seperti diketahui, proses persetujuan holding perkebunan yang diusulkan dua tahun lalu masih mandek di Sekretaris Kabinet (Seskab). Pun pada holding farmasi dan perbankan.
Sumber : www.merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar