Sistematika Atau Cara Penulisan Ilmiah
JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BABI. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan
BAB II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Metodologi Penulisan
BAB III. PEMBAHASAN (judul sesuai topik masalah yang
dibahas)
A. Deskripsi Kasus
B. Analisis Kasus
BAB IV. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk sinopsis gambaran umum
perusahaan yang ditulis)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memuat fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai
titik tolak dalam merumuskan masalah penulisan dan mengemukakan alasan
penentuan masalah. Penulis dapat mengutip/mengemukakan pendapat para ahli,
berita melalui media massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung
terhadap fakta atau fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan
perundang-undangan yang dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat para
ahli, berita melalui media massa harus disertai catatan kaki.
B. Perumusan Masalah
Menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa
yang ingin dicari jawabannya. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang
lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas,
diakhir pertanyaan harus memberikan tanda tanya (?).
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penulisan : Menyebutkan
secara spesifik maksud yang ingin dicapai dalam penulisan.
2. Manfaat Penulisan : Kontribusi
hasil penulisan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Metode Penilitian
E. Sistematika Penulisan
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoretis
Pemaparan beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan
lain yang dianggap perlu dan relevan dengan pokok masalah Setiap teori yang
dikutip harus disertai penjelasan dan komentar penulis tentang kaitan teori
tersebut dangan masalah. Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang
dikutip, penulis harus memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan
permasalahan.
B. Kerangka Berpikir
Argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori
ilmiah yang telah dikemukakan dimuka. Penelitis harus menjelaskan suatu alur
kerja atau saling keterkaitan antar indikator dengan permasalahan yang dibahas.
Peneliti dapat untuk mengungkapkannya dapat menggunakan bantuan skema atau
bagan penjelasan.
C. Metodologi Penulisan
1. Tempat dan waktu : jelaskan tempat/lokasi
observasi dengan menyebutkan nama perusahaan serta alamatnya, kemudian sebutkan
waktu observasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-masing program
studi.
2. Metode :
a. Sebutkan nama metode yang digunakan
(misalnya: metode deskriptif analisis).
b. Teknik pengumpulan data (misalnya:
wawancara, observasi, menggunakan kuesioner).
c. Teknik Analisis Data (misalnya:
memakai rumus statistik, rumus keuangan, atau model analisis lain
seperti SWOT, EOQ, EVA,
ABC).
BAB III
PEMBAHASAN (judul bab ini harus sesui dengan topik
yang diangkat)
A. Deskripsi Kasus
Mengidentifikasi kasus-kasus yang terdapat pada
perusahaan (sesuai dengan kekhususan bidang ilmu penulis). Kasus yang
diidentiftkasi di mulai dengan kasus sederhana sampai pada kasus kompleks dan
rumit sesuai dengan urgensi fenomena yang diangkat pada perumusan masalah.
Kasus yang diangkat merupakan kasus yang ditemukan di perusahaan dan penulis
terlebih dahulu melakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan (guna menjamin
kesahihan kasus). Kasus-kasus yang bersifat rahasia tidak disarankan untuk
dibahas oleh penulis. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point uraian
penjelasan atau berupa tabel, diagram dan sebagainya.
B. Analisis Kasus
Penulis melakukan pengkajian terhadap kasus yang
dipilih sesuai urgensi permasalahan dan berusaha mengkaitkan dengan konsep
teori dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu. Untuk mendapatkan
solusi/pemecahan terhadap kasus yang dibahas, penulis dapat juga menggunakan
model-model analisis seperti analisis SWOT, EOQ dan sebagainya sesuai
kebutuhan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Peneliti harus meyimpulkan hasil temuan dari
analisis kasus dalam bentuk point-point penting secara jelas dan tepat (tidak
boleh menulis simpulan diluar kasus yang dianalisis). Berangkat dari kesimpulan
tersebut penulis memberikan saran-saran yang berguna terkait dengan kasus yang
telah dianalisis (untuk jangka pendek, menengah dan panjang) terutama ditujukan
kepada perusahaan yang ditulis dan kegunaannya bagi perkembangan IPTEK. Pada
bab ini antara Kesimpulan dan Saran masing-masing dijadikan sub-bab tersendiri.
Teknik Penulisan Laporan Karya Ilmiah
A. Bahan dan Teknik Pengetikan
1. Kertas
Kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah
adalah kertas HVS 80 gram berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).
Sampul (kulit luar) berupa soft cover dari bahan
buffalo atau linen pada saat ujian karya ilmiah dan hard cover setelah ujian
(revisi) dan dinyatakan lulus dengan warna magenta.
Pembatas antara bab yang satu dengan bab lainnya
diberikan pembatas kertas doorslag warna magenta berlogo Universitas Negeri.
2. Jenis Huruf
Naskah karya akhir menggunakan jenis huruf yang
sama, dari awal sampai akhir, yaitu Times New Roman, ukuran font 12, kecuali
judul bab digunakan ukuran font 14 dan footnote dengan ukuran font 9.
Huruf tebal digunakan untuk judul bab, sub bab,
tabel, gambar dan lampiran.
Huruf miring dapat digunakan untuk tujuan tertentu,
misalnya istilah/kata dalam bahasa asing, atau kata yang ingin ditekankan.
3. Margin
Batas pengetikan dari tepi kertas untuk naskah karya
ilmiah adalah sebagai berikut :
Tepi atas 4 cm
Tepi bawah 3 cm
Tepi kiri 4 cm
Tepi kanan 3 cm
4. Format
Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman
baru diketik dengan huruf kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas
halaman.
Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan
menggunakan huruf kecil tebal kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik
dengan huruf kapital.
Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke
kanan setelah ketukan ketujuh atau mulai pada ketukan delapan.
Tabel dalam teks disertai nomor tabel dan judul
tabel diketik dengan huruf “T” kapital seperti Tabel II.1, berarti tabel Bab II
yang pertama dan seterusnya serta penempatannya di atas tabel.
Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul
gambar diketik dengan huruf “G” kapital seperti Gambar III.1, berarti gambar
Bab III yang pertama dan seterusnya serta ditempatkan di bawah gambar.
Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan
fasilitas program perangkat lunak komputer. Sedangkan satuan dan singkatan yang
digunakan hanya yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu masing-masing seperti:
100 C; kg; 12 ppm; ml; dan sebagainya.
Istilah asing yang dalam teks dicetak miring(Italic)
misalnya: et al.; ibid; supply; centring; dan sebagainya.
Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi
jarak satu ketukan dan sebelumnya tidak perlu diberi spasi.
Pemutusan kata harus mengikuti kaedah bahasa
Indonesia yang baku dan benar.
5. Spasi
Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi,
kecuali kalimat judul, sub judul, sub bab, judul tabel, dan judul gambar serta
judul lampiran adalah satu setengah spasi.
Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi
naskah atau antara judul bab dengan sub bab adalah empat spasi.
Abstrak/abstract diketik dengan jarak satu spasi;
judul abstract dan seluruh teksnya diketik dengan huruf miring (Italic).
Jarak spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka
satu spasi kecuali jarak spasi antara sumber pustaka.
Jarak baris pada kata pengantar, daftar isi dan
daftar tabel maupun gambar 2 (dua) spasi.
B. Penomoran Halaman
1. Halaman Bagian Awal
Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan
menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) ditempatkan pada
posisi tengah bawah halaman yang dimulai dari judul dalam (sesudah sampul)
sampai dengan halaman Riwayat Hidup. Halaman judul dan halaman persetujuan
tidak diberi nomor, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan ii yang tidak
perlu diketik.
2. Halaman Utama
Penomoran mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan
Bab Kesimpulan dan Saran menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dst.) dan setiap judul
bab nomor diletakkan pada bagian tengah bawah dan halaman berikutnya diletakkan
sudut kanan atas dengan jarak tiga spasi. Penomoran bukan bab dan sub bab
menggunakan angka Arab dengan tanda kurung misalnya: 1), 2) atau (1), (2), dst.
3. Halaman Bagian Akhir
Penomoran pada bagian akhir karya ilmiah mulai dari
Daftar Pustaka sampai dengan Riwayat Hidup menggunakan angka Arab yang diketik
pada marjin bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari marjin
bawah teks, dan halaman selanjutnya diketik sebelah kanan atas dengan jarak
tiga spasi dari pinggir atas (baris pertama teks) lurus dengan marjin kanan
teks.
C. KUTIPAN
Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah peneliti
mengambil kutipan sesuai dengan sumber aslinya. Kutipan yang tidak lebih dari
tiga baris diketik dua spasi dengan cara memberikan tanda petik diantara teks
yang dikutip dan diberi nomor kutipan. kutipan yang menggunakan istilah atau
bahasa asingdicetak miring dan diberi nomor kutipan Ini dapat dilihat pada
contoh berikut :
Menurut Hawkins, Best dan Cooney mengemukakan
pengertian sikap bahwa :“Attitude is an enduring organizational, emotional,
perceptual an cognitive process with respect to some aspect environmental
(Sikap adalah suatu organisasi yang bertahan lama dari motivasi, emosi,
persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa aspek lingkungan)”.
Sedangkan kutipan lebih dari tiga baris diketik satu
spasi dan ditempatkan dalam alinea tersendiri. Adapun ketukan baris pertama dan
seterusnya sebanyak 7 ketukan. Hal Ini dapat dilihat pada contoh berikut :
Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa kelebihan
metode diskusi adalah :
1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat
dipecahkan dengan berbagai jalan bukan satu jalan.
2. Menyadarkan anak didik bahwa dengan diskusi
mereka saling mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang baik.
3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan
pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan
membiasakan bersikap toleran”.
Sedangkan kutipan tidak langsung adalah peneliti
menggambarkan suatu teori berdasarkan sumber kutipan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah
sebagai berikut :
-Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data
tentang penerbitannya (tempat, penerbit dan tahun).
-Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya
huruf terdepannya tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.
-Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara
masing-masing pustaka adalah dua spasi.
-Huruf pertama dari baris pertama masing-masing
pustaka diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris
berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
-Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka
baris pertama harus diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas)
ketukan.
-Penulisan nama pengarang diawali dengan nama
keluarga, kemudian namanya. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua
dan ketiga tidak perlu dibalik.
-Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau
mandarin, ditulis apa adanya (tidak diindeks).
-Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan
berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun).
-Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan
garis sebanyak 14 ketukan.
-Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber
referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar.
-Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang
bersumber dari majalah/ koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan
adalah nama majalah/korannya yang menerbitkan.
Sumber : http://www.seocontoh.com/2014/02/contoh-sistematika-penulisan-karya-ilmiah.html