Rabu, 22 Juni 2016

Etika dan Profesionalisme TSI

1.      Apa yang dimaksud dengan IT Forensik dan apa kegunaan dari IT Forensik tersebut?

IT Forensik adalah cabang dari ilmu komputer tetapi menjurus ke bagian forensik yaitu berkaitan dengan bukti hukum yang ditemukan di komputer dan media penyimpanan digital. Komputer forensik juga dikenal sebagai Digital Forensik yang terdiri dari aplikasi dari ilmu pengetahuan kepada indetifikasi, koleksi, analisa, dan pengujian dari bukti digital.

Manfaat dari IT Forensik, antara lain :
*Memulihkan data dalam hal suatu hardware/ software yang mengalami kerusakan (failure).
*Dalam kasus hukum, teknik digital forensik sering digunakan untuk meneliti sistem komputer milik terdakwa (dalam perkara pidana) atau tergugat (dalam perkara perdata).
*Meneliti suatu sistem komputer setelah suatu pembongkaran/ pembobolan, sebagai contoh untuk menentukan bagaimana penyerang memperoleh akses dan serangan apa yang dilakukan.
*Memperoleh informasi tentang bagaimana sistem komputer bekerja untuk tujuan debugging, optimisasi kinerja, atau membalikkan rancang-bangun.

2.   Jelaskan motif-motif apa saja terjadinya tindakan cyber crime!Berikan contoh kasus cyber crime yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari!

Berdasarkan sasaran kejahatan, motif cybercrime ada 3 jenis, yaitu:
1.    Cybercrime yang menyerang individu (Against Person)
Sasaran serangan dari kejahatan ini ditujukan kepada perorangan atau individu yang memiliki sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut.
2. Cybercrime menyerang hak milik (Againts Property)
Cybercrime yang dilakukan untuk menggangu atau menyerang hak milik orang lain. Contoh kejahatan jebis ini adalah pengaksesan komputer secara tidak sah melalui dunia cyber, pemilikan informasi elektronik secara tidak sah/pencurian informasi, carding, cybersquating, hijacking, data forgery dan segala kegiatan yang bersifat merugikan hak milik orang lain.
3. Cybercrime menyerang pemerintah (Againts Government)
Cybercrime Againts Government dilakukan dengan tujuan khusus penyerangan terhadap pemerintah, misalnya cyber terorism (tindakan yang mengancam pemerintah termasuk juga cracking ke situs resmi pemerintah atau situs militer).

Contoh kejahatan Cybercrime
*Pornografi: kegiatan yang dilakukan dengan membuat, memasang, mendistribusikan, dan menyebarkan material yang berbau pornografi, cabul, serta mengekspos hal-hal yang tidak pantas.
*Cyberstalking: kegiatan yang dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya dengan menggunakan e-mail yang dilakukan secara berulang-ulang seperti halnya teror di dunia cyber. Gangguan tersebut bisa saja berbau seksual, religius, dan lain sebagainya.
*Cyber-Tresspass: kegiatan yang dilakukan melanggar area privasi orang lain seperti misalnya Web Hacking. Breaking ke PC, Probing, Port Scanning dan lain sebagainya.

3. Tindakan apa saja yang diperlukan untuk menghindari terjadinya cyber crime, jelaskan!
a.Melindungi Komputer
Sudah pasti hal ini mutlak Anda lakukan. Demi menjaga keamanan, paling tidak Anda harus mengaplikasikan tiga program, yaitu antivirus, antispyware, dan firewall. Fungsinya sudah jelas dari ketiga aplikasi tersebut. Antivirus sudah pasti menjaga perangkat komputer Anda dari virus yang kian hari beragam jenisnya.
b.Melindungi Identitas
Jangan sesekali memberitahukan identitas seperti nomor rekening, nomor kartu penduduk, tanggal lahir dan lainnya. Karena hal tersebut akan sangat mudah disalah gunakan oleh pelaku kejahatan internet hacker.
c.Selalu Up to Date
Cara dari para pelaku kejahatan saat melakukan aksinya yaitu dengan melihat adanya celah-celah pada sistem komputer Anda. Karena itu, lakukanlah update pada komputer. Saat ini beberapa aplikasi sudah banyak menyediakan fitur update berkata secara otomatis. Mulai dari aplikasi antivirus dan aplikasi-aplikasi penunjang lainnya.
d.Amankan E-mail
Salah satu jalan yang paling mudah dan sering digunakan untuk menyerang adalah e-mail. Waspadalah setiap kali Anda menerima e-mail. Pastikan Anda mengetahui identitas dari si     pengirim e-mail. Jika Anda sudah menerima e-mail dengan pesan yang aneh-aneh, sebaiknya jangan Anda tanggapi. Waspadai e-mail palsu yang sekarang banyak digunakan untuk menipu     korban.
e.Melindungi Account
Gunakan kombinasi angka, huruf, dan simbol setiap kali Anda membuat kata sandi. Ini bertujuan agar kata sandi Anda tidak mudah diketahui atau dibajak. Namun jangan sampai anda sendiri lupa kata sandi tersebut. Menggunakan password yang sulit merupakan tindakan cerdas guna menghindari pencurian data.



Minggu, 12 Juni 2016

karakteristik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualifikasi seseorang untuk menjadi Manajer Proyek yaitu:
  1. Karakter Pribadinya
  2. Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
  3. Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

  • Karakter Pribadinya

  1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
  2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
  3. Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
  4. Asertif
  5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.

  • Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola

  1. Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
  2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
  3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
  4. Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
  5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
  6. Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
  7. Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.
  8. Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
  9. Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
  10. Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.

  • Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

  1. Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
  2. Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
  3. Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
  4. Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
  5. Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
  6. Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
  7. Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
  8. Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
  9. Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
  10. Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
  11. Mampu membangun kedisiplinan secara struktural.
  12. Mampu mengidentifikasi kelebihan-kelebihan dari masing-masing anggota tim serta memanfaatkannya sebagai kekuatan individual.
  13. Mendayagunakan setiap elemen pekerjaan untuk menstimulasi rasa hormat dari para personil yang terlibat dan mengembangkan sisi profesionalisme mereka.
  14. Menyediakan sedikit waktu untuk menerima setiap ide yang dapat meningkatkan kematangan serta pengembangan dirinya.
  15. Selalu terbuka atas hal-hal yang mendorong kemajuan.
  16. Memahami secara menyeluruh para anggota tim yang dipimpinnya dan mengembangkan komunikasi efektif di dalamnya.

Sumber :

    Keterlambatan pelaksanaan proyek merupakan suatu masalah yang tentunya tidak diharapkan owner sebagai pemilik bangunan dan kontraktor sebagai pelaksana pembangunan, masyarakat disekitar proyek juga mengalami kerugian misalnya adanya gangguan dari aktifitas pembangunan yang seharusnya sudah selesai pada tanggal sesuai rencana sebelumnya. Beberapa cara mempercepat pelaksanaan proyek terlambat bisa diterapkan untuk mempercepat selesainya pekerjaan, sebelumnya kita buat untuk terlebih dahulu macam-macam kerugian apabila waktu penyelesaian pembangunan mundur.

Kerugian owner atau pemilik proyek akibat proyek terlambat
  • Peresmian dan pembukaan bangunan menjadi mundur, contohnya pada bangunan super market maka terjadi kemunduran waktu penjualan sehingga berpotensi menyebabkan kehilangan keuntungan.
  • Perpanjangan izin pembangunan yang tentunya membutuhkan dana tambahan.
  • Adanya waktu tambahan untuk memantau proyek.

Cara mengatasi : meminta pertanggungjawaban kontraktor atau pemborong agar tetap menyelesaikan proyek tepat sesuai jadwal karena jika terjadi kemunduran maka akan dikenakan denda keterlambatan proyek sekian persen dari nilai kontrak kerja konstruksi.

Kerugian kontraktor akibat keterlambatan pelaksanaan
  • Keuntungan berkurang atau justru mengalami kerugian karena bertambahnya waktu pelaksanaan berarti ada penambahan upah tenaga, masa sewa alat, dan kegiatan lainya yang membutuhkan biaya tambahan.
  • Nama baik perusahaan kontraktor meredup sehingga menjadi sulit mendapat kepercayaan pengerjaan proyek berikutnya.

Cara mengatasi : Melakukan inovasi teknologi sehingga dapat memilih metode kerja terbaik dan tercepat, menambah jumlah tenaga kerja, menambah jumlah alat, penambahan bonus kepada pekerja agar kinerja meningkat, Mengajukan tambahan waktu kepada owner karena terjadi hambatan yang memaksa kemunduran waktu pelaksanaan seperti cuaca buruk.

Kerugian konsultan perencana dan pengawas akibat mundurnya proyek
  • Penambahan waktu penugasan arsitek atau insinyur teknik sipil sebagai pengawas.
  • Perhitungan RAB dan gambar yang sudah dibuat bisa jadi sudah tidak cocok digunakan apabila sudah terlambat dalam waktu lama.

Cara mengatasi : membuat kontrak kerja perencanaan atau pengawasan dengan perjanjian 

Kerugian masyarakat akibat proyek tidak selesai tepat waktu
  • Adanya gangguan saat kegiatan proyek berlangsung.
  • Tidak dapat menikmati keindahan atau fasilitas bangunan baru yang seharusnya sudah selesai pada tanggal yang direncanakan.

Cara mengatasi : Ikut membantu agar proyek segera selesai, melakukan protes atau demontrasi agar proyek segera diselesaikan, mengajukan proposal agar diberikan dana untuk melakukan perbaikan akibat gangguan proyek.


sumber: 
http://www.ilmusipil.com/cara-mengatasi-pelaksanaan-proyek-terlambat 

Constructive Cost Model (COCOMO) adalah algoritma estimasi biaya perangkat lunak model yang dikembangkan oleh Barry Boehm . Model ini menggunakan dasar regresi formula, dengan parameter yang berasal dari data historis dan karakteristik proyek – proyek saat ini. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.
COCOMO merupakan model terbuka sehingga semua detail dapat dipublikasi, termasuk :

·         -Dasar persamaan perkiraan biaya
·         -Setiap asumsi yang dibuat dalam model
·         -Setiap definisi
·        - Biaya yang disertakan dalam perkiraan dinyatakan secara eksplisit

3 jenis pengimpelentasian dalam evolusi COCOMO yaitu :

1. Basic (COCOMO I 1981) 
Menghitung dari estimasi jumlah LOC (Lines of Code)

2. Intermediate (COCOMO II 1999)
a. Menghitung dari besarnya program dan “cost drivers” (faktor-faktor yang berpengaruh langsung kepada proyek), seperti: perangkat keras, personal, dan atribut-atribut proyek lainnya
b. Mempergunakan data-data historis dari proyek-proyek yang pernah menggunakan COCOMO I, dan terdaftar pengelolaan proyeknya dalam COCOMO database.

3. Advanced
Memperhitungkan semua karakteristik dari “intermediate” di atas dan “cost drivers” dari setiap fase (analisis, desain, implementasi, dsb) dalam siklus hidup pengembangan perangkat lunak.
Pengembangan model COCOMO adalah dengan menambahkan atribut yang dapat menentukan jumlah biaya dan tenaga dalam pengembangan perangkat lunak, yang dijelaskan seperti dibawah ini :

1. Atribut produk
a. Reliabilitas perangkat lunak yang diperlukan        
b. Ukuran basis data aplikasi 
c. Kompleksitas produk

2. Atribut perangkat keras
a. Performa program ketika dijalankan          
b. Memori yang dipakai         
c. Stabilitas mesin virtual       
d. Waktu yang diperlukan untuk mengeksekusi perintah

3. Atribut Sumber Daya Manusia
a. Kemampuan analisis           
b. Kemampuan ahli perangkat lunak  
c. Pengalaman membuat aplikasi       
d. Pengalaman menggunakan mesin virtual   
e. Pengalaman dalam menggunakan bahasa pemrograman

4. Atribut proyek
a. Menggunakan perangkat lunak tambahan  
b. Metode rekayasa perangkat lunak 
c. Waktu yang diperlukan

Sumber:


Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa Open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. Salah satu open source software yang terkenal yaitu Linux. 

Keuntungan menggunakan software open source :

a. Legal

Open Source, dengan berbagai kelebihannya, juga legal. Penggunaan software Open Source di seluruh Indonesia akan menyebabkan tingkatpembajakan software di Indonesia menjadi turun drastis, dari 88% menjadi 0%

b. Penyelamatan Devisa Negara

Dengan menggunakan solusi berbasis Open Source, maka dapat dilakukan penghematan devisa negara secara signifikan. Kemudian dana tersebut dapat dialokasikan ke usaha-usaha untuk kesejahteraan rakyat

c. Keamanan Negara /Perusahaan

Software Open Source bebas dari bahaya ini,karena bisa dilakukan audit terhadap kode programnya..contoh nyata nya Di tahun 1982, terjadi ledakan dahsyat di jalur pipa
gas Uni Sovyet di Siberia. Kekuatan ledakan tersebutsekitar 3 kiloton, atau 25% dari kekuatan bom nuklir Hiroshima.16 tahun kemudian baru diketahui oleh publik bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh softwarekomputer proprietary / tertutup yang telah diubah oleh CIA.

d. Keamanan Sistem

pada software proprietary / tertutup, sangat sulit untuk dapat benar-benar yakin dengan keamanannya; karena kita tidak tahu apa yang ada di dalamnya.Selain itu, seringkali sangat sulit untuk mendapatkan solusinya. Sebagai contoh, ada security hole diInternet Explorer yang telah diketahui sejak tahun 2002, namun masih tetap belum ada solusinya.Sebuah komputer dengan OS Microsoft Windows 2000 yang kemudian disambungkan ke Internet, dapat terserang virus dalam waktu 10 menit atau kurang. Di tahun 2006, Internet Explorer tidak aman untukdigunakan selama 284 hari . Dan seterusnya.

e. Hemat biaya

sebagian besar developer ini tidak dibayar. Dengan demikian, biaya dapat dihemat dan digunakan untuk pengeluaran yang tidak dapat ditunda, misal membeli server untuk hosting web.

f. Kesalahan

(bugs, error) lebih cepat ditemukan dan diperbaiki, hal ini dikarenakan jumlah developer-nya sangat banyak dan tidak dibatasi. Visual inspection (eye-balling) merupakan salah satu metodologi pencarianbugs yang paling efektif. Selain itu, source code yang tersedia membuat setiap orang dapat mengusulkan perbaikan tanpa harus menunggu dari vendor

Kerugian menggunakan software open source

a. Tidak ada garansi dari pengembangan

b. Kurangnya SDM yang dapat memanfaatkan open source

ketersediaan source code yang diberikan dapat menjadi sia-sia, jika SDM yang ada tidak dapat menggunakannya. SDM yang ada ternyata hanya mampu menggunakan produk saja, Jika demikian, maka tidak ada bedanya produk open source dan yang propriertary dan tertutup.

c.Kesulitan dalam mengetahui status project

Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan merketing.

d. Open Source digunakan secara sharing

dapat menimbulkan resiko kurangnya diferensiasi antara satu software dengan yang lain, apabila kebetulan menggunakan beberapa Open Source yang sama.

Sumber :

Rabu, 27 April 2016

Etika & Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi

1. Jelaskan tentang fungsi regulasi/aturan yang digunakan dalam teknologi sistem informasi!
Jawab :
Fungsi regulasi/aturan yang digunakan dalam teknologi sistem informasi untuk dapat membatasi penggunaan teknologi sistem informasi sesuai dengan hukum atau aturan yang telah di tetapkan. Karena perkembangan teknologi sistem informasi yang semakin maju membuat banyak orang menggunakan teknologi sistem informasi dalam kegiatan sehari-hari, agar pengguna tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum dalam penggunaannya maka dibuatlah hukum atau aturan yang berkaitan dengan penggunaan teknologi sistem informasi tersebut.

2. Berikan contoh dan jelaskan salah satu kasus berkaitan dengan regulasi/aturan yang digunakan dalam teknologi informasi!
Jawab :
Menjiplak program komputer tanpa izin dan menjualnya dengan mengklaim program tersebut hasil buatan sendiri.           
Pasal 12 ayat 1 :         
(1) Dalam Undang-undang ini ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra, yang mencakup :         
a) buku, program komputer, pamflet, perwajahan (lay out) karya tulis yang diterbitkan, dan semua hasil karya tulis lain;    
b) ceramah, kuliah, pidato, dan ciptaan lain yang sejenis.

3. Apa yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan regulasi/aturan tersebut, jelaskan!
Jawab :
Perkembangan yang sangat pesat dalam teknologi sistem informasi memudahkan pengguna dalam memaanfaatkan teknologi sistem informasi tersebut, sehingga banyak yang menyalahgunakan kemudahan dalam memanfaatkan teknologi sistem informasi. Akhirnya banyak teknologi sistem informasi bajakan, non-original dan melanggar hak cipta yang didapatkan karena mudahnya dalam meng-akses teknologi sistem informasi.

4. Apa yg harus dilakukan untuk pengguna maupun pembuat aplikasi dalam teknologi informasi untuk mematuhi regulasi/aturan yg sudah ditetapkan !
Untuk mematuhi regulasi / aturan yang sudah ditetapkan dalam teknologi informasi, maka pengguna (user) maupun pembuat aplikasi harus melakukan beberapa hal berikut, yaitu :
a. Mengamankan sistem fisik, data dan jaringan untuk mencegah adanya perusakan bagian dalam sistem karena dimasuki oleh pemakai yang tidak diinginkan.
b. Mengamankan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar internasional.
c. Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cybercrime.
d. Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cybercrime serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi.
e. Meningkatkan kerjasama antarnegara, baik bilateral, regional, maupun multilateral, dalam upaya penanganan cybercrime.
f. Peningkatan kesadaran akan pentingnya privasi serta hak cipta orang lain.
g. Menyebutkan sumber apabila memperoleh informasi yang diperoleh dari orang lain serta tidak melakukan pengakuan bahwa merupakan hasil karya sendiri.
h. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal).


sumber : 
https://tresnoperdana.wordpress.com
http://radityawidyananto.blogspot.co.id/
http://thefutureexpert-17111481.blogspot.co.id/2015/06/peraturan-regulasi-dan-aspek-bisnis.html 

Selasa, 29 Maret 2016

Etika & Profesionalisme TSI


1.      Jelaskan tentang pentingnya beretika baik dalam penggunaan maupun pembuatan teknologi sistem informasi !

Perlindungan atas hak individu di internet dan membangun hak informasi merupakan sebagian dari permasalahan etika dan sosial dengan penggunaan sistem informasi yang berkembang luas. Permasalahan etika dan sosial lainnya, di antaranya adalah: perlindungan hak kepemilikan intelektual, membangun akuntabilitas sebagai dampak pemanfaatan sistem informasi, menetapkan standar untuk pengamanan kualitas sistem informasi yang mampu melindungi keselamatan individu dan masyarakat, mempertahankan nilai yang dipertimbangkan sangat penting untuk kualitas hidup di dalam suatu masyarakat informasi.


2.      Berikan contoh dan jelaskan salah satu kasus yang berkaitan dengan tidak digunakannya etika dalam penggunaan dan pembuatan teknologi sistem informasi !

·      Contoh kasus tidak digunakannya etika dalam hal penggunaan teknologi sistem informasi adalah mencemarkan nama baik dengan media teknologi sistem informasi
·      Contoh kasusnya adalah Kasus prita yg juga sempat jadi bahan perbincangan di media juga merupakan salah satu contoh dalam pelanggaran teknologi , yg mana pasalnya si prita ini menuliskan uneg unegnya (keluhan) mengenai buruknya pelayanan di R.S Omni,  melalui surat elektronik  dan mengirimkan ke kerabat nya, akan tetapi ada pihak yg dengan sengaja menyeber luaskan e-mail yg sifatnya pribadi ini ke dunia maya dan malah menjadi kasus penuntutan pencemaran nama baik dari R.S Omni yg menjadi topik perbincangan dari e-mail prita yg menjadi kontroversi ini.      
dari kasus ini juga menjadi perhatian dari masyarakat bahkan ada yg menjadi simpatisan untuk prita dan justru ada yg membuat grup facebook pendukung prita,

3.      Hal-hal apa saja yang menjadi dasar sehingga dalam penggunaan maupun pembuatan teknologi sistem informasi harus beretika !

-                       -          Etika TSI pada Pengguna
Seorang pengguna dalam memberitakan suatu informasi harus sesuai dengan kenyataan yang ada, serta dalam mempublikasikan suatu karya harus asli (originalitas) dari hasil karyanya (tidak melakukan plagiatisme), bila menggunakan karya orang lain harus mencantumkan karya itu milik siapa.        

-     Etika TSI pada Pembuat        
Dari sisi pembuat, pembuatan suatu teknologi sistem informasi harus mengikuti aturan seperti mendesain, merancang, hingga mengimplementasikan sesuai dengan interaksi manusia dan komputer karena TSI erat hubungannya dengan komputer dan teknologi sehingga pengguna mudah dalam menggunakan.

4.      Apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir tidak digunakannya etika dalam teknologi sistem informasi, jelaskan !

Hak dan kewajiban informasi, hak informasi yang dimiliki oleh seorang individu atau organisasi atas informasi. Kewajiban apa yang dibebankan kepada setiap individu dan organisasi berkenaan dengan informasi
Hak milik dan kewajiban, bagaimana hak milik intelektual dilindungi di dalam suatu masyarakat digital di mana sulit sekali untuk masalah kepemilikan ini ditrasir dan ditetapkan akuntabilitasnya
Akuntabilitas dan pengendalian, siapa bertanggung jawab terhadap kemungkinan adanya gangguan-gangguan yang dialami individu, informasi, dan hak kepemilikan
Kualitas sistem, standar data dan kualitas sistem apa yang diinginkan untuk melindungi hak individu dan keselamatan masyarakat
Kualitas hidup, nilai apa yang harus dipertahankan di dalam suatu informasi dan masyarakat  berbasis pengetahuan dan Lembaga apa yang harus ada untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya pelanggaran informasi? Nilai budaya dan praktik-praktik apa yang diperlukan di dalam era teknologi informasi yang baru?

sumber:

http://danipermana66.blogspot.co.id/2013/11/etika-dalam-sistem-informasi.html
http://bahasagundar.blogspot.co.id/2013/03/contoh-contoh-pelanggaran-etika.html
http://nadiachya.blogspot.co.id/2013/04/etika-tsi-teknologi-sistem-informasi.html




Selasa, 26 Januari 2016

                   ANALISIS KINERJA SISTEM
          Analisis Web E-Government Provinsi Sumatera Selatan dengan Dua                 Kabupaten Ogan Ilir dan Lahat



 



                     




 Kelas: 4KA11

Nama Anggota Kelompok:

                     1.     Alke Atmanda                    (10112654)
2.     Muhammad Nur                 (15112022)
3.     Raden Fajar Yoga A           (15112841)
4.     M Roeslan Akbar               (15112089)
                                               

                       UNIVERSITAS GUNADARMA
                  2016


Narasi
Analisis e-government  ini dilakukan terhadap satu website Provinsi Sumatera Selatan dan dua website dari Kabupaten Ogan Ilir dan Kabupaten Lahat yang menjadi objek analisa. Dalam menganalisa ketiga website tersebut, jangkauan yang digunakan untuk penilaian adalah sesuai dengan panduan dari KOMINFO (2003), antara lain:

1.      Selayang Pandang.
Pada website Provinsi Sumatera Selatan hampir memiliki kelengkapan pada beberapa indikator, namun pada indikator motto tidak tercantum pada website. Pada website Kabupaten Ogan Ilir hanya terdapat indikator sejarah dan lokasi dalam bentuk peta. Lalu, pada website Kabupaten Lahat memiliki kelengkapan pada seluruh indikator.  
2.      Pemerintahan Daerah
Pada website Provinsi Sumatera Selatan tidak tercantum nama, alamat, telepon, email dari pejabat daerah. Pada website Kabupaten Ogan Ilir tidak memiliki kelengkapan pada semua indikator. Lalu, pada website Kabupaten Lahat tidak terdapat keterangan mengenai indikator legislative di Kabupaten Lahat.
3.      Geografi
Pada website Provinsi Sumatera Selatan tidak terdapat informasi mengenai cuaca dan iklim serta data dalam bentuk numeric atau statistic yang mencantumkan nama instansi dari sumber datanya. Pada website Kabupaten Ogan Ilir hanya memiliki informasi mengenai demografi dan terdapat data dalam bentuk numeric atau statistic yang mencantumkan nama instansi dari sumber datanya. Lalu, pada website Kabupaten Lahat hanya terdapat keterangan mengenai budaya daerah Lahat saja.  
4.      Peta Wilayah dan Sumberdaya
Dari ketiga website hanya terdapat peta wilayah saja, namun tidak memiliki informasi mengenai peta sumberdaya   
5.      Peraturan/Kebijakan Daerah
Ketiga website memiliki informasi mengenai peraturan daerah yang saling terintegrasi.
6.      Buku Tamu
Pada website Provinsi Sumatera Selatan tidak tersedia forum yang disediakan untuk masyarakat. Pada website Kabupaten Ogan Ilir tidak terdapat buku tamu serta forum untuk masyarakat. Lalu, pada website Kabupaten Lahat memiliki keduanya, buku tamu yang berupa komentar atau pengaduan dari masyarakat dan forum untuk masyarakat mendiskusikan permasalahan atau kekurangan yang terdapat di Kabupaten Lahat.  





Analisis Web Provinsi Sumatera Selatan
No.
Unit Analisis
% Nilai Total
1
Informasi Menu
Utama dalam Web
Site
85x40%+85x30%+90x30%
= 86,5
2
Informasi tambahan
dlm fasiltias web site
80x20%+90x30%+90x50%
= 88
3
Penyediaan
Hubungan
75x40%+80x30%+80x30%
= 78
4
Aksesibilitas
70x100%
= 70
5
Design
65x30%+70x30%+75x40%
= 70,5
6
Jumlah tingkatan
Informasi
60x25%+75x25%+60x25%+60x25%
= 63,75

TOTAL
86,5x25%+88x20%+78x15%+70x10%+70,5x10%+63,75x20%
= 77,73





Analisis Web Kabupaten Ogan Ilir
No.
Unit Analisis
% Nilai Total
1
Informasi Menu
Utama dalam Web
Site
80x40%+85x30%+80x30%
= 81,5
2
Informasi tambahan
dlm fasiltias web site
85x20%+80x30%+75x50%
= 78,5
3
Penyediaan
Hubungan
60x40%+70x30%+60x30%
= 63
4
Aksesibilitas
70x100%
= 70
5
Design
65x30%+65x30%+70x40%
= 67
6
Jumlah tingkatan
Informasi
60x25%+60x25%+60x25%+60x25%
= 60

TOTAL
81,5x25%+78,5x20%+63x15%+70x10%+67x10%+60x20%
= 71,23





Analisis Web Kabupaten Lahat
No.
Unit Analisis
% Nilai Total
1
Informasi Menu
Utama dalam Web
Site
90x40%+90x30%+85x30%
= 88,5
2
Informasi tambahan
dlm fasiltias web site
70x20%+80x30%+75x50%
= 75,5
3
Penyediaan
Hubungan
90x40%+90x30%+90x30%
= 90
4
Aksesibilitas
70x100%
= 70
5
Design
75x30%+75x30%+80x40%
= 77
6
Jumlah tingkatan
Informasi
70x25%+70x25%+70x25%+75x25%
= 71,25

TOTAL
88,5x25%+75,5x20%+90x15%+70x10%+77x10%+71,25x20%
= 79,68





Kesimpulan
Dari ketiga website, hanya dua website saja yang hampir memiliki kelengkapan dari semua indikator, yaitu pada wesbite Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Lahat, sehingga menghasilkan jumlah nilai yang cukup tinggi pada unit analisis informasi menu utama dalam website, informasi tambahan dalam fasilitas website, penyediaan hubungan, aksesibilitas, design dan jumlah tingkatan informasi yang masing-masing website, yaitu pada website Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebesar 77,73 dan pada website Pemerintah Kabupaten Lahat sebesar 79,68. Namun, pada website Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir banyak sekali indikator yang tidak sesuai atau tidak lengkap sehingga memberika nilai yang kurang optimal pada unit analisis dan hanya menghasilkan jumlah nilai sebesar 71,23.