Rabu, 29 Januari 2014

softskill_



Krisis Ekonomi Buat Hubungan RI dan Jepang Makin Lengket

Jakarta : Meski kondisi ekonomi masih tertekan dengan kondisi domestik dan global, hal itu tak mempengaruhi sikap Jepang yang menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi utama. Bahkan hubungan kedua negara makin erat seiring adanya krisis ekonomi global.

"Kami juga mendengar bahwa bagi rakyat dan pemerintah Japang memilih Indonesia menjadi negara investatsi utama dan ranking itu naik, jadi pertama," ungkap Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat ditemui di kompleks BI, Jumat (13/12/2013).

Agus menegaskan, baiknya hubungan antara Indonesia dengan Jepang menjadi sangat menguntungkan bagi kedua negara dalam menghadapi krisis global seperti sekarang ini.
Kondisi itu dibuktikan dengan ditambahnya volume dan ruang lingkup Bilateral Swap Agreement Indonesia dengan Jepang dari US$ 12 miliar menjadi US$ 22,7 miliar.

BI bahkan yakin, lingkup kerjasama Indonesia dan Jepang bisa diperluas bukan hanya terkait dengan solusi menghadapi krisis. "Saya sambut baik dan itu menunjukkan kerjasama dua negara semakin baik," papar Agus.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkapkan Indonesia telah memperoleh berbagai kesepakatan perjanjian pinjaman dengan tiga negara. Dana tersebut akan digunakan sebagai cadangan modal untuk mengantisipasi krisis.

Indonesia diakui telah memiliki cadangan modal sebesar US$ 5,5 miliar, sehingga total keseluruhan komitmen dana telah mencapai US$ 17,5 miliar.

Selain dengan Jepang, BI juga melansir sudah memperpanjang swap agreement dengan Bank Sentral China sebesar US$ 15 miliar. (Yas/Shd)

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/774019/krisis-ekonomi-buat-hubungan-ri-dan-jepang-makin-lengket

softskill



Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa pemerintah telah mengadakan pertemuan dengan pelaku usaha termasuk Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mencari solusi atas permasalahan ekonomi yang terjadi sepekan terakhir. Menurut dia, para menteri kabinet dan pelaku usaha terus berkoordinasi untuk mencegah agar perekonomian tak semakin memburuk.

Dalam sepekan terakhir, para menteri ekonomi terus melakukan rapat untuk mencari solusi atas krisis yang terjadi. Dalam rapat-rapat itulah, pelaku usaha seperti Apindo dan Kadin dilibatkan untuk mencari solusi yang tepat untuk mengatasi pelemahan rupiah dan potensi perlambatan ekonomi.

"Saya mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang bekerja maraton selama enam hari enam malam, termasuk pertemuan substantif dengan dunia usaha, dengan Apindo, Kadin, dan para pemimpin bisnis," kata Presiden saat membuka rapat terbatas presiden dengan beberapa menteri ekonomi di Istana Negara, Jumat, 23 Agustus 2013.

Presiden Yudhoyono mengimbau semua kalangan, termasuk para pengusaha, untuk bersinergi dalam mengatasi permasalahan ekonomi yang terjadi. Solusi yang nanti ditelurkan, kata dia, harus mampu mengatasi faktor internal dan eksternal penyebab krisis. "Faktor utama yang mengakibatkan faktor eksternal dan faktor di dalam negeri sendiri. Solusinya, haruslah menyentuh kedua sebab itu, baik yang global regional, maupun yang domestik," katanya.

Sinergi atas seluruh kalangan, kata Yudhoyono, akan menjadi sebuah kekuatan untuk mengatasi krisis seperti yang terjadi pada 2008. Menurut dia, Indonesia harus memetik pengalaman dalam mengatasi krisis pada 2008 yaitu melalui kerja sama demi meminimalkan dampak krisis.

"Indonesia juga terdampak oleh krisis ekonomi global tahun 2008. Dengan kebersamaan dan kerja sama, kita bisa meminimalkan dampak krisis. Sehingga waktu itu ekonomi kita selamat bahkan tetap mengalami pertumbuhan yang positif," kata Presiden .

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/08/23/090506734/Atasi-Krisis-Ekonomi-Pemerintah-Gandeng-Pebisnis